MONOGRAFI TETRASIKLIN

TETRASIKLIN
Klasifikasi
Keterangan
Nama obat generic
Bufacyn
Nama Kimia
(4S,6S,12aS)-4-(dimethylamino)-1,4,4a,5,5a,6,11,12a-octahydro-3,6,10,12,12a-pentahydroxy-6-methyl-1,11-dioxonaphthacene-2-carboxamide
Nama Dagang di Indonesia
Super tetra, democycline, tetrin, tetrasanbe
Gambar struktur obat

Golongan Obat
Antibakteri, antibiotik.
Profil Farmakokinetik
·Absorpsi
Sekitar 30-80% tetrasiklin diserap dalam saluran cerna. Absorpsi sebagian besar berlangsung di lambung dan usus halus. Adanya makanan dalam lambung menghambat penyerapan. Absorpsi dihambat dalam derajat tertentu oleh pH tinggi dan pembentukan kelat yaitu kompleks tetrasiklin dengan suatu zat lain yang sukar diserap seperti aluminium hidroksid, garam kalsium dan magnesium yang biasanya terdapat dalam antasida, dan juga ferum.
·Distribusi
Dalam plasma semua jenis tetrasiklin terikat oleh protein plasma dalam jumlah yang bervariasi
·Ekskresi
Golongan tetrasiklin diekskresi melalui urin dengan filtrasi glomerolus dan melalui empedu.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan
Kapsul  250 mg dan 500 mg
Salep Kulit 3%
Salep mata 1%
Tetes mata 0.5%
Mekanisme Aksi
Tetrasiklin bersifat bakteriostatik dengan jalan menghambat sintesis protein. Hal ini dilakukan dengan cara mengikat unit ribosoma sel kuman 30 S sehingga t-RNA tidak menempel pada ribosom yang mengakibatkan tidak terbentuknya amino asetil RNA.
Indikasi
    Salep Mata 1%: Konjungtivitas dan infeksi mata lainnya. efektif untuk mengobati trakoma dan infeksi lain pada mata oleh bakteri gram-positif dan gram negatif yang sensitif.
    Salep Kulit 3%: Infeksi kulit permukaan yang sensitif terhadap tetrasiklin
   kapsul 250 mg dan 500 mg:   untuk infeksi yang disebabkan oleh klamidia (trakoma, psitakosis, salpingitis, uretritis dan limfogranuloma venerum-LGV, riketsia, brucella, dan spirokaeta. Golongan tetrasiklin juga digunakan untuk infeksi saluran napas dan genital oleh micoplasma, pada akne (jerawat), penyakit jaringan penyangga gigi yang destruktif (periodontal), bronkitis kronik yang kambuh kembali dan leptospirosis (sebagai alternatif eritromisin bagi penderita yang hipersensitif dengan penisilin
Keamanan (Pregnancy risk, lactation)
Penggunaan jangka lama akan menyebabkan glaukoma, katarak, perforasi, penipisan kornea atau sklera, kerusakan hati, pankreatitis, dan gangguan darah.
Kontraindikasi
Herpes simpleks akut, varisela, infeksi TB pada mata, infeksi jamur, virus lain pada kornea dan konjungtiva,  Tetrasiklin dapat menyebabkan pewarnaan pada gigi karena deposisi pada tulang dan gigi yang sedang tumbuh (terutama pada anak dibawah 12 tahun)
Efek samping
Alergi,  Gangguan saluran cerna
Interaksi (Obat, Makanan, herbal) Level Signifikansi dan Rekomendasi
Dengan obat lain: Absorpsi tetrasiklin berkurang dengan kation divalen dan trivalen, seperti alumunium, bismuth, ion kalsium, besi, magnesium, zink dan karena penggunaan tetrasiklin dengan antasid, preparat besi, beberapa makanan seperti susu dan produk susu atau preparat lain yang mengandung kation sebagai bahan aktif atau eksipien dapat menghasilkan konsentrasi serum subterapi antibakteri.  Bila tetrasiklin diberikan dengan metoksifluoran maka dapat menyebabkan nefrotoksisk. Bila dikombinasikan dengan penisilin maka aktivitas antimikrobanya dihambat.
Dengan makanan: tidak ada
Dosis (sesuai dengan indikasi)
Salep Mata 1%: Oleskan pada mata yang sakit sesuai dengan kebutuhan (4 – 6 kali sehari).
   - Salep Kulit 3%: Oleskan 2 sampai 3 kali sehari pada kulit yang terkena infeksi. Terlebih dahulu bersihkan bagian yang akan diobati.
Kapsul 250 dan 500 mg:  tiap 6 jam selama 5-10 hari (untuk kebanyakan infeksi). Infeksi nafas seperti eksaserbasi akut bronkitis dan pneumonia karena mikoplasma 500 mg 4 x/hr. Profilaksis infeksi saluran respiratorius 250 mg 2-3 x/hr. GO dan sifilis, bruselosis total dosis 2-3 g/hr.
Suspensi 10mg/cc:  1 tetes suspensi tiap 6-12 jam.
Sumber Literature :
DIH, Martindale




Comments

Popular posts from this blog

MONOGRAFI LEVOFLOXACIN

MONOGRAFI AMOXICILIN