SISTEM HOMEOSTASIS TUBUH

HOMEOSTASIS
Homeostasis berasal dari bahasa Yunani : homeo berarti “sama”, stasis “mempertahankan keadaan”, sehingga dapat diartikan sebagai suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi segala kondisi yang dihadapi.
Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu (misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait. Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Homeostasis memiliki banyak fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, antara lain:
1.     Menstabilkan cairan disekitar sel-sel oranisme multi sel atau cairan extrasel (CES) (Siagian, 2008).
2.     Untuk kelangsungan hidup sel
3.     Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah dan habitat yang lebih luas.
4.     Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.
5.     Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
6.      Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum

Lingkungan internal tubuh yg harus dipertahankan homeostasisnya adalah:
1. Konsentrasi nutrisi
2. Konsentrasi O2 & CO2
3.  Konsentrasi zat sisa metabolisme
4.  pH
5.  Konsentrasi cairan, garam & elektrolit
6.  Suhu
7.  Volume & tekanan

Terdapat sebelas sistem tubuh utama yang berkontribusi terpenting dalam untuk homeostasis:
1. Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang membawa berbagai zat.
2. Sistem pencernaan, menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat gizi yang dapat diserap kedalam plasma untuk didistribusikan keseluruh tubuh.
3. Sistem respirasi, mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
4. Sistem kemih, mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma melalui urin, bersama zat-zat sisa selain CO2.
5. Sistem rangka, memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-organ. Sistem ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium(Ca++).
6. Sistem otot, menggerakan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Sistem ini memungkinkan individu mendekati makanan dan menjauhi bahaya. Panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot penting untuk mengatur suhu.
7. Sistem integumen, sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. Sistem ini juga penting dalam mengatur suhu tubuh.
8. Sistem imun, mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh yang telah menjadi kanker. Sistem ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cedera.
9. Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem pengatur(kontrol) utama tubuh. Sistem ini sangat penting terutama untukmendeteksi dan mencetuskan reaksi terhadap berbagai perubahan lingkungan intrnal. Sistem ini juga bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis.
10. Sistem endokrin adalah sistem kontrol utama lainnya. Sistem ini terutama penting untuk mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan, dengan menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal.
11. Sistem reproduksi, tidak esensial bagi homeostasis. sehingga tidak penting bagi kelangsungan hidup individu, akan tetapi sistem ini penting bagi kelangsungan hidup suatu spesies. 

Homeostasis dipertahankan oleh berbagai proses pengaturan keimbangan yang sangat halus namun bersifat dinamis (dynamic steady state). Macam-macam pengaturan yang terlibat dalam homeostasis itu sendiri meliputi :
1.  Umpan balik positif: Contohnya adalah pada saat demam, badan akan bertambah panas untuk membunuh bakteri dan virus.
2.  Umpan balik negatif: Contoh pada saat keadaan panas,badan akan diatur untuk mengurangi panas badan.

Sistem control yang beroperasi untuk mempertahankan homeostasis dapat dikelompokkan menjadi dua kelas, yaitu:

·  Control intrinsic
Control intrinsik (local, intrinsic berarti ”di dalam”) terdapat di dalam atau inheren bagi organ yang bersangkutan. Sebagai contoh, sewaktu suatu otot yang beraktifitas menggunakan O2 dan mengeluarkan CO2  untuk menghasilkan energy yang diperlukan untuk menjalankan aktifitas kontraktilnya, konsentrasi O2 turun dan CO2 meningkat di dalam otot tersebut.

Melalui kerja langsung pada otot polos di dinding pembuluh darah yang mengaliri otot-otot tersebut, perubahan-perubahan kimiawi local tersebut menyebabkan otot polos melemas dan pembuluh terbuka lebar untuk mengakomodasikan peningkatan aliran darah ke otot tersebut. Mekanisme local ini ikut berperan mempertahankan kadar O2 dan CO2 yang optimal di dalam lingkungan cair internal yang mengelilingi sel-sel otot tersebut.

·  Control ekstrinsik
Control ekstrinsik (extrinsic berarti “di luar”), yaitu mekanisme pengatur yang dicetuskan di luar suatu organ untuk mengubah aktifitas organ tersebut. Control ekstrinsik berbagai organ dan system dilaksanakan oleh system saraf dan endokrin, dua sistem kontrol utama pada tubuh.

Control ekstrinsik memungkinkan pengaturan beberapa organ sekaligus untuk mencapai suatu tujuan bersama; sebaliknya, control intrinsic berfungsi untuk melayani organ tempat control tersebut bekerja. Mekanisme pengaturan keseluruhan yang terkoordinasikan penting untuk mempertahankan keadaan stabil dinamis lingkungan internal secara keseluruhan.
Kemampuan homeostasis suatu organisme dipengaruhi beberapa hal diantaranya adalah :
1.   Variasi diurnal (Variasi diurnal merupakan perubahan keadaan tekanan intraokular setiap hari)
Suhu tubuh akan bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah manusia yang tidur pada malam hari dan bangun sepanjang siang terjadi pada awal pagi dan tertinggi pada awal malam.  Pada hasil pengamatan, hal ini dibuktikan dengan tingginya temperatur tubuh sebelum tidur malam (sekitar pukul 23.30 wib) yaitu 36,6˚C.  Temperatur tubuh pada kegiatan yang lain rata rata berada dibawah temperatur tersebut
2.   Kerja jasmani / aktivitas fisik
Setelah  melakukan latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik terkait dengan kerja yang dilakukan oleh otot rangka. Setelah melakukan  latihan berat, suhu tubuh dapat mencapai 40 ºC. Pada hasil pengamatan, terlihat bahwa suhu tubuh setelah melakukan olahraga tergolong tinggi dibandingkan setelah melakukan kegiatan lain, yaitu sebesar 36,5˚C.

3.   Jenis kelamin
Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada   wanita. Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada pagi hari saat bangun meningkat 0,3 – 0,5 ºC.
4.   Lingkungan
Suhu lingkungan yang tinggi akan meningkatkan suhu tubuh. Udara  lingkungan yang lembab juga akan meningkatkan suhu tubuh karena menyebabkan hambatan penguapan keringat, sehingga panas tertahan di dalam tubuh. Pada hasil pengamatan didapatkan bahwa  suhu tubuh setelah aktivitas di malam hari lebih tinggi daripada aktivitas yang dilakukan malam hari.
  
PH
·      Manfaat pH dalam Tubuh dan Fungsinya
Derajat keasaman atau pH kegunaannya untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebaasaan suatu larutan yang skalanya bersifat relatif tergantung pada standar pH beberapa jenis larutan yang telah ditentukan oleh standar internasional. Tinggi rendahnya pH suatu larutan sangat dipengaruhi oleh kandungan zat mineral lainnya. Sebagaimana yang telah ditetapkan, pH standar (bersifat netral) ialah 7 sampai dengan 8,5. Jika nilai pH suatu larutan bernilai dibawah 7 berarti larutan itu bersifat asam, sedangkan jika nilainya di atas 8,5 berarti basa. Air adalah cairan yang derajat keasamannya adalah netral (pH 7).

Di dalam tubuh manusia, cairan tubuh dan air merupakan komponen yang paling banyak persentasinya. Cairan tubuh manusia ini pun juga mempunyai derajat keasaman atau pH, namun secara alami tubuh akan mengontrol agar cairannya berada pada tingkat keasaman yang tidak kurang dari pH 7,3 dan tidak lebih dari pH 7,45. Terjadinya perubahan pH dalam tubuh akan memicu proses metabolisme untuk bertindak melakukan penetralan secara ototmatis.

·      Manfaat pH atau Derajat Keasaman dalam Tubuh
Secara singkat, derajat keasaam atau pH dalam tubuh sangat penting karena bermanfaat untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, yang juga akan berpengaruh terhadap kesehatan. Menurut ahli, kondisi tubuh yang alkali (basa) dapar mencegah dari terkena penyakit degeneratif termasuk kanker. Sedangkan pada tubuh yang bersifat asam justru sebaliknya (lebih mudah terserang penyakit).

Berikut derajat keasaman atau pH pada beberapa bagian tubuh yang bisa Anda ketahui beserta fungsinya:
1      Mulut : pH atau derajat keasaman pada mulut biasanya dilihat pada air liur. Adapun pH air liur berkisar antara 6,5 sampai 7,5 atau sedikit asam sampai netral. Keseimbangan pH ini diperlukan agar enzim yang berperan dalam proses pencernaan di mulut yakni enzim amilase dan ptialin dapat bekerja secara optimal.
2      Perut : pH cairan di perut cenderung bersfat asam yakni sekitar pH 4 sampai 6 untuk perut bagian atas, dan pH 1,5 sampai 3 untuk perut bagian bawah. Kondisi ini disebabkan oleh kandungan HCl atau asam klorida di dalam lambung yang berfungsi agar enzim pepsin dapat bekerja.
3      Usus : derajat keasaman pada usus cenderung bernilai netral atau asam yakni sekitar pH 5 sampai 7.
Sebagaimana fungsi air yang kita konsumsi adalah untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh (saat proses sekresi cairan) sehingga kita perlu mengkonsumsi air yang bersifat netral dengan pH 7 sampai 8,5. Jangan mengkonsumsi air yang derajat keasamannya di bawah 6,5 karena tidak baik bagi tubuh.


·      Bahaya Tubuh yang Terlalu Asam
Umumnya, cairan tubuh kita memiliki derajat pH yang normal atau cenderung basa. Namun karena pengaruh hal-hal tertentu tubuh derajat keasaman larutan tubuh bisa berubah menjadi terlalu basa atau terlalu asam. Tetapi, kondisi tubuh yang terlalu basa memang jarang terjadi, sedangkan yang sering terjadi ialah kondisi terlalu asam. Tubuh mungkin akan segera melakukan proses penanganan secara otomatis melalui sistem metabolisme untuk kembali menetralkan asam tubuh. Tapi suatu waktu tubuh tidak bisa juga terus menangani masalah ini padahal tubuh kita sendiri tidak bisa mentolerir kondisi asam dalam waktu yang lama karena akan membahayakan kesehatan. Salah satu penyebab kondisi tubuh terlalu asam ialah jenis makanan, gaya hidup, dan diet yang salah.

Asiodosis; yakni saat tubuh mengalami kondisi terlalu asam, menyebabkan terjadinya penumpukan CO2 atau karbondioksida di dalam tubuh yang menyebabkan seseorang menjadi kesulitan bernapas karena penumpukan karbon dioksida dalam darah justru mengurangi kadar oksigen yang sangat diperlukan.  Hal ini sekaligus menyebabkan tubuh menjadi kelelahan, sakit kepala, nyeri, kulit melepuh, flu dan pilek, serta masalah sinus. Bahkan, jika kondisi ini didiamkan terlalu lama bisa sampai menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh dan akhirnya terjadi kematian.
Makanan olahan yang tidak sehat, terlalu manis, minuman beralkohol, garam, obat-obatan, dan daging bisa menyebabkan tingkat keasaam tubuh meningkat. Tidak hanya makanan, stres juga bisa menyebabkan keasaman pada tubuh. Termasuk kondisi kurang tidur, kurang olahraga, dan peristiwa atau kejadian yang mengundang tekanan terlalu besar dapat memicu terjadi gangguan pada derajat keasaman tubuh yang menyebabkan tubuh cenderung bersifat asam.

·      Cara Mentralisir Tubuh yang Terlalu Asam
Salah satu cara untuk menetralisir tubuh yang terlalu asam ialah dengan minum. Adapun minuman yang dibutuhkan ialah air minum yang diperoleh dari mesin ionizer alias air alkali. Bisa juga dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan tidak sering memakan jajanan yang tidak higienis serta memperbaiki cara diit.

·      Bahaya Tubuh yang Bersifat Basa
Kondisi ini memang jarang terjadi tapi bisa saja menimpa siapapun pada suatu waktu. Kondisi tubuh dimana kadar pH cenderung meningkat dan menyebabkan tubuh kelebihan basa disebut alkalosis. Hal ini sering dipicu oleh penurunan konsentrasi ion hidrogen. Alkalosis ada dua; pernapasan dan metabolik.
Alkalosis pernapasan menyebabkan terjadinya hiperventilasi yang membuat kadar karbondioksida dalam darah berkurang dari kebutuhan normal. Sementara Alkalosis metabolik biasanya terjadi karena kehilangan asam klorida dalam perut akibat misalnya muntah. Tubuh yang bersifat basa ditandai dengan kram dan kelemahan otot dan sembelit. Salah satu bahaya alkalosis ialah terjaidnya hipokalemia; kondisi tubuh kekurangan gula.

·      Cara Mentralisir Tubuh yang Terlalu Basa
Seseorang yang tubuhnya terlalu basa cenderung mengalami masalah dalam pernapasan. Untuk itu, perlu berlatih bagaimana cara mengatur napas yang baik dan benar. Belajar cara atau teknik bernapas agar tidak terlalu cepat sehingga bisa mengontrol karbon dioksida yang dikeluarkan.




NB: Tekanan intraokular adalah tekanan yang dihasilkan oleh isi bola mata terhadap dinding bola mata. Tekanan ini dipengaruhi oleh lapisan dinding bola mata dan volume bola mata yang terdiri dari : aquos humor, korpus vitreus, pembuluh darah intraokular dan isinya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

MONOGRAFI AMOXICILIN

MONOGRAFI LEVOFLOXACIN

MONOGRAFI TETRASIKLIN